SoE, TIMME–Sempat viral di dunia maya dan media masa cetak, elektronik nenek Ruth Tafui (60) warga RT 08/ RW 05 Desa Noinbila Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan di kunjungi Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Piter Tahun ST ., MM bulan maret 2020 dengan janji akan memperbaiki rumah darurat yang dihuni nenek ini.
Nenek Ruth Tafui di dampingi tetangganya Agustinus Aty ketika di temui wartawan minggu 11/09 kemarin siang di kediamannya menyatakan bahwa dirinya pernah di kunjungi bupati TTS Egusem Piter Tahun ST., MM bersama rombongan bulan maret 2020 lalu dengan membawa sejumlah bingkisan sembako dan pakaian.
“Waktu itu mereka menyerahkan kepada saya bingkisan tersebut dan bupati berjanji untuk bantu kasih saya rumah namun bukan di sini karena ini tanah kehutanan namun sudah habis tahun belum ada bantuan, sebagai masyarakat hanya menanti dan berharap.” Pintanya.
Di jelaskan lebih jauh, nenek Ruth dan tetangganya jika lokasi pemukiman yang mereka huni sudah 25 tahun itu merupakan lokasi kawasan hutan, namun bupati berjanji akan menyiapkan lahan dan bantuan rumah layak huni kepada nenek Ruth dan tetangganya lantaran rumah yang di huni nenek Ruth tak layak huni karena nyaris rubuh.
Di saksikan wartawan nenek Ruth Tafui tinggal dengan dua orang cucu di gubuk reok yang nyaris robuh, kehidupan nenek Ruth dan dua cucunya bergantung kepada hasil kerja kebun dan hasil menjual kayu api setiap hari di tetangga.
Kepada wartawan, nenek Ruth mengaku jika satu kali jual kayu api satu ikat Rp.5000 namun lebih banyak di kasihani tetangga sehingga terkadang kayu api di tukar dengan beras, sementara uang yang di dapat di simpan untuk kebutuhan dua cucunya di sekolah termasuk untuk beli garam dan minyak tanah.
Terpisah Kades Noinbila Kecamatan Mollo Selatan Martince Ufi Loasana ketika di temui wartawan di kediamannya minggu 13/09 kemarin sore membantah jika dirinya tidak pernah tahu kalau ada kunjungan bupati terhadap warganya nenek Ruth Tafui , dirinya baru tahu ketika beberapa waktu lalu tiba-tiba dia di datangi seorang ASN dari salah satu dinas di lingkup Pemda Timor Tengah Selatan kemudian di sodorkan satu jepitan dokumen SPPD untuk di tandatangani dengan topik dokumen SPPD.
“Saya baru tahu kalau ada kunjungan bupati setelah saya di kasih SPPD untuk tanda tangan dan cap oleh seorang pegawai tidak tahu dari dinas mana sementara untuk nenek Ruth kami sudah data dan berencana untuk bantu dari dana desa namun persoalan status tanah yang di huni itu milik kehutanan kawasan hutan sehingga kami takut dan tidak berani kasih bantuan.”Timpal Kades
“Untuk bantuan rumah tahun anggaran 2020 tidak ada karena dana terserap habis ke biaya covid 19 sehingga untuk program pos bantuan lain akan kami rencanakan ke tahun 2021 jika persoalan covid 19 dinyatakan sudah tidak ada.”Jelas Kades.( Fan )