Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan salah satu spesies ruminansia di indonesia yang habitat aslinya terancam punah. Keberadaannya saat ini sulit ditemukan, hanya pada titik tertentu di kawasan hutan yang tersisa satwa ini masih dapat jumpai. Jika dibeberapa kawasan konservasi satwa ini mudah dijumpai bahkan jinak dan mudah berinteraksi dengan manusia, tidak halnya dengan rusa di wisata alam egon. Rusa di kawasan hutan egon ilin medo sangat sulit dijumpai, Apalagi perjumpaan langsung biasanya hanya ditemukan jejak kaki, kotoran atau feses ,garukan ranggah atau bekas makanannya saja. Di sisi lain para pendaki gunung egon juga menuturkan bahwa jarang bertemu atau berpapasan dengan rusa timor, jika terlihat anda adalah salah satu orang yang beruntung bisa melihat langsung rusa timor.
Wisata gunung egon memberikan nuansa yang berbeda untuk wisatawan dan para pecinta alam mulai dari kegiatan hanya sekedar foto-foto, rekreasi di air panas, perkemahan, pendakian serta penelitian dengan suasana hutan yang merupakan paru-paru Kbupaten Sikka tersebut, Hanya saja perlu diperhatikan bagaimana pengelolaannya dan tingkat kesadaran wisatawan dalam aktifitasnya. Mulai dari sampah plastik, sisa api dari perkemahan, puntung api rokok, agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah sampah dan potensi kebakaran hutan.
Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah yang menjadi aktivitas setiap tahun di Kawasan hutan Egon Ilin Medo, Sikka. Dari setiap kejadian banyak yang belum diketahui darimana penyebabnya hingga pada upaya pemadaman yang masih menggunakan alat manual, beruntungnya proses pemadaman api di bantu oleh aparat kepolisian dan TNI serta warga sekitar,. Ini sebuah realita yang terjadi selain itu tidak sebandingnya jumlah personil polisi hutan dengan wilayah kerjanya. Kebakaran hutan ini juga berdampak pada berpindahnya habitat rusa timor, di samping itu dibukanya kawasan wisata gunung egon dan air panas blidit ini menambah aktivitas manusia didalam kawasan, tentu tidak heran satwa merasa terganggu dengan kehadiran manusia.
Bisa jadi kerena dengan adanya aktivitas manusia, kebakaran hutan, mata air kering, dan pemanfaatan hutan lainnya, rusa di gunung egon berpindah terbukti satwa Rusa Timor akhirnya mampir ke salah satu kebun dekat rumah warga di desa hoder, Kecamata Waigete. Sekelompok Rusa Timor ini menampakan wujudnya di malam hari, mulai dari anak rusa hingga rusa dewasa, mereka mencari air dan makanan. Hal ini sudah terjadi selama 2 tahun terakhir, terbukti dari pengakuan warga yang memiliki kebun jati putih dan kebun pisang di lahap ujung daun dan batangnya oleh rusa selain itu warga juga melihat secara langung menggunakan alat penerang atau senter, uniknya saat rusa timor di senter pada matanya ia tidak bergerak sama sekali lalu ketika di matikan senternya dan di buka kembali rusa sudah tidak akan terlihat lagi dan kembali ke hutan.
Harapan warga tentu Rusa Timor harus tetap dijaga populasinya, perlu perhatian khusus pemerintah daerah dalam hal ini dinas terkait maupun masyarakat dalam pengawasannya agar tidak punah oleh perburuan liar, kebakaran hutan, serta perlunya konservasi kawasan hutan sebagai habitatnya, selain itu perlu sosialisasi ke masyarakat juga untuk Menjaga populasi Rusa Timor di kawasan hutan egon ilin medo agar tidak punah oleh keserakahan manusia. (*)
Oleh : Marianus Mayolis
Mahasiswa S2 Ilmu Lingkungan Undana Kupang