Kupang, timme–Korem 161/Wira Sakti menyelenggarakan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme /Separatisme TW III TA 2019, Kamis ( 19/09/2019) di Lt 1 Aula Ahmad Yani Makorem 161/Wira Sakti.
Kegiatan dalam bentuk diskusi ini mengambil tema : “Melalui kegiatan pembinaan komsos cegah tangkal radikalisme /separatisme, kita perkokoh mentalitas dan pemahaman Ideologi Pancasila guna mencegah ancaman bahaya radikalisme /separatisme dalam rangka mewujudkan alat juang pertahanan yang tangguh”
Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Syaiful Rahman, S.Sos dalam sambutannya menyampaikan bahwa esensi dari pelaksanaan diskusi ini adalah sebagai wahana komunikasi dan rumah silaturahmi sehingga muncul efek tangkal yang efektif dalam menghadapi radikalisme/separatisme.
” Dengan menjalin komunikasi dan senantiasa bersilaturahmi diantara kita dalam forum semacam ini, maka dalam prosesnya akan muncul pemahaman, timbul pembelajaran dan ada saling tukar informasi. Dengan demikian maka dalam perjalanannya, akan ada kebersamaan, persatuan, harmoni dan toleransi. Dari kebersamaan, persatuan, harmoni dan toleransi ini maka akan muncul efek tangkal yang efektif ” jelas Danrem 161/Wira Sakti.
Lebih lanjut lanjut, disampaikan juga tentang harapan dari pelaksanaan diskusi ini.
” Tentunya sangat diharapkan partisipasi aktif dan masukan dari para peserta diskusi ini. Berjalan dua arah, yang dipandu oleh moderator, sehingga hasil dari diskusi ini akan memberikan manfaat dan semakin menambah wawasan kita” jelas Danrem 161/Wira Sakti.
Tiga narasumber dalam diskusi ini yaitu pertama, Kasiter Korem 161/Wira Sakti Letkol Inf Abdullah Jamali, Kakesbangpol Prov NTT Johana E. Lisapaly, S.H.,M. Si, dan Ketua Sinode GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon,sedangkan tampil sebagai moderator adalah Dr. Hamzah. L
Narasumber pertama Kasiter Korem 161/Wira Sakti menyampaikan tentang Penanaman nilai nasionalisme guna mencegah provokasi yang dapat menimbulkan tindakan radikal sehingga berakibat timbulnya konflik komunal.
Narasumber kedua Kakesbangpol Prov NTT menguraikan tentang upaya mencegah masuknya paham radikalisme/separatisme melalui bidang kewirausahaan, dan narasumber ketiga Ketua Sinode GMIT NTT menyampaikan tentang pentingnya wawasan keagamaan dengan menanamkan nilai – nilai keagamaan yang bersifat terbuka dan toleransi dalam upaya mencegah provokasi dan hasutan dari pembentukan paham radikal.
Para peserta diskusi tampak sangat antusias dengan diskusi ini, hal ini terlihat dari banyaknya para peserta diskusi yang turut serta berperan aktif didalamnya, dari melontarkan pertanyaan, sampai memberikan saran dan masukan kepada para narasumber.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua FKUB NTT, Ketua MUI NTT, Ketua Walubi NTT, Para Ketua OPD Prov NTT, Para Dan/Balak Aju Kodam IX/Udayana, organisasi masyarakat, organisasi pemuda dan Para Ketua BEM Perguruan Tinggi se Kota Kupang, serta sejumlah undangan lainnya. (penrem161ws)