Kodim Tabanan Edukasi Music Bali Community (MBC) Tentang Penanggulangan Radikalisme

 

Tabanan-Bali, Komando Distrik Militer (Kodim) 1619/Tabanan memberikan edukasi penanggulangan radikalisme kepada Komunitas Music Bali Community (MBC) bertempat di Warung Dadi, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan, Jumat (30/08) malam lalu.

Edukasi tersebut bertujuan agar para musisi muda berbakat dapat memahami pentingnya cegah tangkal radikalisme yang dapat mengancam keselamatan suatu bangsa.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto, Pasi Intel Kodim 1619/Tabanan Lettu Chb I Gede Resmanto, Manager Restaurant Dadi I Ketut Tanju, M.M., Group Band Rockustic, Group Band Troff, Group Band Reality, Group Band Bearnat, Group Band Pandhawa, Group Band Natural.

Kegiatan yang diawali dengan penampilan dua lagu dari Rockustic Band dan dilanjutkan penampilan dua lagu Bali dari Troff Band kemudian penampilan dua lagu dari Reality Band dan penampilan dua lagu dari Bearnat Band.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian edukasi tentang pentingnya cegah tangkal radikalisme yang disampaikan oleh Danramil 1619-05/Tabanan Kapten Inf Wongso, S.H.

Kapten Inf. Wongso memaparkan bahwa radikalisme itu merupakan paham yang tidak akan pernah mati. Radikalisme adalah suatu ancaman bagi negara. Contoh paham radikalisme seperti yang dilakukan ISIS yang mau mendirikan negara Islam di dunia dengan mencari dana sebanyak-banyaknya dengan cara merampok dan merampas hak-hak orang lain.

“Jadi jangan mau diadu domba, ciri-ciri radikalisme seperti intoleransi tidak mau menghargai perbedaan, fanatik dan menganggap pendapatnya saja yang benar, eksklusif menutup diri dari pergaulan masyarakat dan anarkis menghalalkan segala cara”, papar Kapten Wongso.

Melalui kegiatan malam ini Danramil merasa sangat bangga karena generasi bangsa sudah menyalurkan bakat-bakatnya melalui musik.

Pentingnya generasi bangsa untuk mengetahui apa itu radikalisme, sehingga paham seperti ini dapat dicegah dan ditanggulangi.

Faktor penyebab radikalisme yaitu secara internasional seperti perdagangan dikuasai oleh kekuatan negara tertentu, untuk skala nasional adanya ketidakadilan sehingga mengakibatkan kesenjangan sosial dan lainnya.

“Penyebaran radikalisme dapat dengan cara face to face, serta mencari pokok-pokok sasaran seperti tokoh-tokoh agama dan adat, sehingga dampaknya dari radikalisme adalah dengan cara menjadi pahlawan kesiangan, melakukan bom bunuh diri terhadap orang-orang yang dianggap menjadi penghalangnya”, kata Kapten Inf. Wongso.

Pada kesempatan tersebut Dandim 1619/Tabanan menyampaikan bahwa segenap bangsa bukan hanya TNI Polri tapi kita semua harus bela negara. Untuk itu, melalui musik bisa bela negara.

“Buat adik-adik sekalian tunjukkan merah putih dengan musik, tunjukkan bela negara dengan musik, dengan lagu kita bisa bela negara. Jauhi narkoba, tumbuhkan sikap positif dengan musik”, ungkap Letkol Inf Toni Sri Hartanto.

Akhir acara ditutup dengan penampilan dua lagu dari Pandhawa Band dan Natural Band dan sesi foto bersama. Sementara itu kegiatan MBC (Music Bali Community) Musik Peduli Bangsa bertema “Berkarya Bersama Tanggulangi Radikalisme” bertujuan agar para musisi muda berbakat dapat memahami pentingnya cegah tangkal radikalisme yang dapat mengancam suatu bangsa.[Ida Bagus]




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *