Akibat wabah corona, Program kerja Dinas Perikanan TTS macet

SOE, TIMME–Dampak Penyebaran Covid 19 yang tersebar di seluruh dunia bahkan di tetapkan sebagai bencana internasional sangat di rasakan oleh semua elemen masyarakat yang kini berdampak pada merosotonya ekonomi masyarakat.

Demikian di jelaskan Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Timor Tengah Selatan Ir.Flik Nenoliu.MSi ketika di temui wartawan di ruang kerjanya Rabu 08 April kemarin siang.

Ia menyatakan bahwa dampak kasus covid 19 atau coron yang terjadi di Indonesia sangat di rasakan oleh masyarakat , aktifitas masyarakat di bidang perikanan lumpuh total sehingga hampir seluruh petani nelayan di seluruh Kabupaten Timor Tengah Selatan Mengeluh.

Menurut dia, khusus Dinas Perikanan, sebelumnya telah di tetapkan anggaran untuk Proyek bantuan alat tangkapan mesin perahu dan kapal termasuk dengan perlengkapan fasilitas lainnya pukat dan biaya budidaya ikan air tawar untuk petani nelayan dan kelompok tani budidaya Ikan air tawar senilai Rp.1,7 Milyar di hentikan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia karena di alihkan ke anggaran penanganan covid 19 di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten TTS.

Tidak saja DAK Tahun Anggaran 2020 di batalkan , Dinas Perikanan Kabupaten TTS pun dari alokasi dana DAU TA 2020 yang sumbernya dari APBD II Kabupaten TTS terjadi pergeseran atau pemotongan sebesar Rp.300 Juta lebih yang di rasionalisasikan oleh pemerintah daerah untuk penanganan kasus penyebaran virus covid 19 atau corona di Kabupaten TTS.

Dari dua persoalan ini membuat Dinas mengalami kepincangan karena sekuruh kegiatan tidak bisa terakomodir untuk berjalan normal demi membantu kepentingan masyarakan di bidang perekonomian perikanan.

Masyarakat Petani Nelayan maupun masyarakat kelompok petani budidaya ikan air tawar saat ini sangat mengeluh , di mana sebelum kasus covid 19 terjadi hasil produksi penjualan ikan baik itu ikan laut maupun ikan air tawar masing-masing orang mendapatkan hasil produksi penjualan perhari satu kali jual Rp.10 juta per hari kini saat ini merosot menurun drastis menjadi Rp.2 Juta, hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk beraktivitas demi mengembangkan kebutuhan ekonomi keluarga dan kesejahteraan setiap hari.

Dengan demikian Kadis Flik berharap kasus virus corona ini segera berlalu sehingga ekonomi masyarakat di bidang peeikanan dapat kembali pulih agar tidak terjadi peningkatan masyarakat miskin di Kabupaten Tmor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. (Fan)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *