Jembrana-Bali, TIMME– Hari Raya Saraswati merupakan salah satu hari raya besar bagi Umat Hindu untuk memuliakan dan memperingati turunnya pengetahuan suci bagi umat manusia.
Terlebih di Bali saat perayaan Hari Raya Saraswati, Umat Hindu berbondong- bondong datang ke Pura atau tempat ibadah lainnya untuk melakukan persembahyangan sebagai ungkapan rasa syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian dan meningkatkan keberadaban.
Di tengah kesibukan Umat Hindu dalam melaksanakan persembahyangan Hari Raya Saraswati, upaya edukasi dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di masa Pandemi COVID-19 saat ini tentunya tetap dilaksanakan dan menjadi perhatian dari semua pihak.
Babinsa sebagai ujung tombak aparat kewilayahan terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran COVID-19 baik melalui sosialisasi “3M”, kemudian “3T” dan sosialisasi tentang pentingnya warga melaksanakan vaksinisasi gratis yang dicanangkan oleh pemerintah agar warga memiliki kekebalan imun yang lebih baik setelah vaksinasi. Ini semua dilakukan akibat penyebaran COVID-19 yang saat ini cenderung meningkat.
Seperti halnya hari ini (30/01) persembahyangan Hari Raya Saraswati Umat Hindu di Pura Puseh Desa Adat Tegalcangkring, Mendoyo, Babinsa Tegalcangkring Koramil 1617-02 Mendoyo, Serda Suwardi bersama Pecalang Desa Adat setempat secara humanis memberikan himbauan agar dalam pelaksanaan kegiatan persembahyangan tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menurut Serda Suwardi berdasarkan arahan dari Dandim1617/ Jembrana dan SE Gubernur Bali serta Bupati Jembrana, dirinya bersama Bhabinkamtibmas, Satpol PP serta aparat desa secara kontinyu melakukan pendisiplinan Prokes dengan menghimbau warga untuk sadar dan mematuhi Protkes dengan menerapkan 3M.
Terlebih saat adanya kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti upacara keagamaan, pernikahan maupun kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan. Karena saat ini berdasarkan SE yang baru ada aturan pembatasan jumlah orang dalam setiap kegiatan yaitu hanya 25 persen saja dari kapasitas tempatnya, juga pembatasan lamanya kegiatan yang dilaksanakan tersebut agar lebih singkat/pendek sehingga giat orang berkumpul tidak terlalu lama dilakukan.
“Persembahyangan Hari Raya Saraswati saat ini bisa berlangsung dengan khidmat namun tetap harus kita yakinkan pelaksanaan protokol kesehatan dan aturan lain yang sudah diberlakukan tetap dipatuhi oleh warga masyarakat sehingga tidak terjadi di kemudian hari yang namanya klaster tempat peribadatan”, ucap Serda Suwardi
Dirinya berharap Umat Hindu dapat merayakan Hari Raya Saraswati dengan khidmat dan berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat. Serda Suwardi juga mengajak kepada warga binaannya untuk selalu berdoa kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar cobaan pandemi ini bisa segera berlalu.
“Di Hari Raya Saraswati ini mari bersama-sama kita memohon ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa agar Pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir”, ungkapnya. (bgs)