KEFAMENANU, TIMME–Konsorsium Timor Adil dan Setara (TAS) Nusa Tengga Timur (NTT) kembali melakukan kegiatan lanjutan atau workshop penyegaran bagi paralegal untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan bantuan Litigasi dan Non-litigasi.
Workshop yang difasilitasi oleh Yayasan Amnaut Bife Kuan (YABIKU) NTT ini dihadiri oleh peserta yang merupakan paralegal dari dua Kabupaten yakni TTS dan TTU di Aula Hotel Viktory II, Jln. Kartini, Kota Kefamenanu, Kamis, 16/12/2021.
Workshop ini direncanakan berlangsung selama 3 hari sejak hari ini 16-18 Desember 2021.
Perwakilan Konsorsium Timor Adil dan Setara NTT, Theresia Ratu Nubi dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan itu mengatakan bahwa, menjadi paralegal merupakan pelayan masyarakat.
Lanjutnya, Dalam hal ini, paralegal melayani mereka yang tertindas, mengalami masalah, atau orang-orang yang terabaikan bahkan hak-haknya tidak terpenuhi dan sebagainya.
“Selama tga hari ini, bersama fasilitaor kita akan mereview kembali, selama kita menjadi paralegal, menjadi penolong kepada orang lain itu apakah yang kita kerjakan itu cukup maksimal sudah cukup menolong atau belum,”Tandasnya.
Sementara itu, Antonius Efi,S.I.P dari YABIKU NTT sebagai Fasilitator pertama yang memberikan materi kepada para peserta menerangkan bahwa kegiatan ini bertujuan Merefleksikan pengalaman terkait capaian, tantangan dan pembelajaran dalam pendampingan litigasi dan non litigasi.
“Sedangkan hasil yang ingin dicapai dalam workshop ini adalah Peserta dapat berbagi pengalaman terkait capaian, tantangan dan pembelajaran dalam pendampingan litigasi dan non litigasi,”Tandasnya.
Stefanus Kou, ketua panitia penyelenggara kegiatan ini menambahkan, Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 22 orang laki-laki dan Perempuan dari komunitas di Kabupaten TTS yakni Desa Ajobaki, Desa Biloto, Desa Oelet dan Desa Oeekam.
Sedangkan peserta atau paralegal dari wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara berasal dari Desa Kuanek dan Desa Maubesi.
Dalam kegiatan pada hari pertama ini, peserta akan diajak untuk Sharing pengalaman, kemudian dilakukan Presentasi dan diskusi dilanjutkan dengan Studi kasus dan permainan yang menghibur para peserta. (seb)